Berhenti Menunggu Waktu Yang Tepat

Berhenti Menunggu Waktu Yang Tepat

Posted On 22 Dec. 2019 byVirinaVirina

Last Updated On 23 Dec. 2019

Pernahkah kamu dengar bahwa salah satu kunci dari menikmati hidup ini adalah "Seizing the moment.  Living every day to the fullest. Live in the present"
Intinya, nikmati apa yang kamu punya, bersyukur atas apa yang ada, dan lakukan apa yang kamu bisa, sekarang.

Kamu pernah berpikir seperti ini?

  • Aku dan suami akan lebih sering jalan berdua ketika anak-anak sudah lebih besar
  • Aku akan bahagia kalau sudah turun berat badan 10 kg.
  • Aku akan (ambil S2, mulai bisnis, atau hal lain yang selama ini selalu kamu impikan) ketika kamu nggak seribet atau sesibuk sekarang

Menunggu. Menunggu waktu yang tepat, bentuk tubuh yang kamu inginkan, uang yang lebih banyak, dan jutaan alasan lainnya. Yang intinya adalah menunggu dan menunda untuk mengijinkan diri kamu melakukan sesuatu dalam tujuan untuk menjadi lebih bahagia.

Apa Sih Yang Kamu Tunggu?

Start here...
Photo by Gia Oris / Unsplash

Menjalani hidup dengan suatu tujuan, sebagian artinya adalah, melakukan apa yang kamu suka sekarang, daripada menunda dengan tujuan menunggu saat yang lebih tepat. Kenapa? Karena seringnya, "saat yang lebih tepat" itu selalu berdasarkan apa yang harus kamu lakukan, dan bukannya apa yang mau kamu lakukan.

Pikiran semacam "aku sudah punya anak, waktuku harus untuk mereka" yang kemudian membuat kamu tanpa sadar mengorbankan hubungan kamu dengan pasangan, atau bahkan hubungan kamu dengan diri sendiri.
Aku harus lebih kurus, kalau nggak kurus nanti nggak ada yang mau, kalau sudah kurus, baru aku bisa bahagia.
Pemikiran yang terbentuk karena tekanan sekitar dan pola massal, akan membuat kamu merasa bersalah jika berada dalam situasi atau pikiran yang tidak memenuhi "standard" tersebut.
Dan akhirnya berujung dengan menunggu saat yang tepat karena kamu merasa terlalu egois untuk melakukan sesuatu yang kamu suka sementara terlalu banyak hal "penting" lain yang menurut kamu harus kamu utamakan.

Namun kemudian, hal "penting" yang kamu dahulukan itu terlalu banyak dan nggak ada habisnya, sehingga waktu yang "tepat" tidak pernah datang.
Lalu kamu frustasi, sedih, depresi, overwhelming dan akhirnya tidak ada kesempatan lagi karena waktu kamu sudah habis di dunia ini

Tentukan pilihan kamu. Kamu bisa memilih untuk terus hidup dalam penantian dan harapan terhadap "waktu yang tepat" atau bahkan menunggu selamanya.
Atau memilih untuk menjalani hidup kamu saat ini dengan melakukan apa yang kamu mau (secara bertanggung jawab tentunya). Live life to the fullest every day.

Jadi, apa yang kamu tunggu? Apa yang bisa kamu lakukan untuk membuat "suatu hari nanti" menjadi "hari ini" ?

More articles you might like