6 Pertimbangan Ketika Kamu Bosan Dengan Pasangan

6 Pertimbangan Ketika Kamu Bosan Dengan Pasangan

Posted On 19 Jan. 2020 byVirinaVirina

Last Updated On 20 Jan. 2020

Sebagai manusia, wajar banget kalau kamu kadang bosan. Pernah nggak dengar quote

Only boring people get bored

Buat aku, ini nggak benar. Nggak ada orang yang kebal untuk satu hal itu.

Photo by Bruce Hong / Unsplash

Ketika memulai hubungan yang baru, kita pasti akan penuh semangat, tertarik, penasaran, nggak bisa tidur, kangen pagi siang, senyum-senyum seharian, dan semua tanda-tanda kegilaan lainnya (eh?). Tapi begitu hubungannya berjalan lama dan sudah terbiasa, kamu akan mulai merasa capek, jenuh, dan mempertanyakan situasi hubungan kamu saat itu.

Semuanya menjadi datar. Kamu nggak lagi merasakan debar-debar dan situasi yang sama dibandingkan ketika di awal hubungan. Tapi sejujurnya, yakinkah kamu mau selalu seperti di awal hubungan?

Aku nggak tahu dengan kamu ya, tapi ketika aku jatuh cinta, masa-masa awal akan membuat aku nggak bisa ngapa-ngapain selain ngelamun mikirin si dia, mengenang senyumnya, mencoba memecahkan teka-teki dari message yang dia kirimkan, padahal isinya cuma "kamu lagi kepengen apa sih saat ini?"
Empat kata yang berakhir dengan tanya itu bisa kepikiran jadi beribu arti macam

"dia mau kasih apa ya? ada apa sampai dia nanya begitu? aduh kok manis banget ya"

Dan menghasilkan sekian asumsi yang akhirnya bikin aku nggak bisa kerja seharian,
Nah, gimana ceritanya aku mau selalu berada dalam situasi seperti itu yang notabene membuat aku nggak produktif dan berpotensi dipecat dari kerjaan.

Anyway, walaupun kejenuhan yang kamu rasakan bisa berarti bahwa ada sesuatu yang salah dalam hubungan kamu, hal itu juga bisa disebabkan karena kamu melihat situasinya dari sudut pandang yang kurang tepat.

Jika sepertinya semua berjalan datar, coba deh gali perasaan kamu dan luangkan waktu untuk menengok apa sebetulnya yang terjadi

1. Hanya hubungkan kah yang membuat kamu bosan?

MEONG
Photo by Hutomo Abrianto / Unsplash

Walaupun saat ini kamu merasa hubungan adalah pusat kehidupanmu, jangan juga menggantungkan harapan kepada pasangan untuk selalu membuat kamu bahagia, karena ini bukan tugas mereka. Hidup kamu adalah tanggung jawab kamu sendiri, dan kebahagiaan kamu diciptakan olehmu. Pasangan adalah partner hidup, mereka akan melengkapi kebahagiaan kita, dan adalah tanggung jawab berdua untuk kelangsungan dari suatu hubungan.

Bisa aja sebetulnya kamu bukan bosan dengan hubungan kamu, tapi kamu kekurangan stimulasi atau excitement pada keseluruhan aspek dalam hidup kamu. Mungkinkah yang kamu butuhkan sebetulnya bukan debar romantisme, tapi sebetulnya debar atau semangat hidup secara general?

Adakah sesuatu yang baru dalam hidup kamu baru-baru ini? Apakah kamu terlalu sibuk kerja? Kapan terakhir kamu coba sesuatu yang menarik dan menyenangkan? Apakah kamu lagi jenuh di kantor, atau dengan rutinitas kamu?

Coba tengok sekilas kehidupan kamu saat ini dan pikirkan apakah kamu cukup aktif atau hanya sekedar menjalani hari tanpa semangat?

2. Apakah kamu punya harapan yang realistis?

Waiting During The Wedding
Photo by Mikael Kristenson / Unsplash

Tahu film Disney yang kamu tonton atau setidaknya pernah dengar?
Cerita yang melibatkan pangeran dengan kuda putih, putri yang terkurung, kutukan dari penyihir atau monster jahat, yang kemudian semuanya bisa dipatahkan dengan kekuatan cinta?

Well, realitanya, dalam kehidupan nyata, cinta tidak berjalan seperti itu.

Mungkin kamu berpikir bahwa hubungan yang sempurna adalah hubungan yang selalu stabil, nggak labil, nggak naik turun, dan hubungan yang mengalir begitu saja.

Mungkin juga kamu berpikir bahwa pasangan yang sempurna dan kamu cari adalah pasangan yang akan selalu mengerti dan nggak akan mengecewakan kamu.

Dan yang paling sering, mungkin kamu berpikir kalau ini adalah "the one", maka chemical chemistry diantara kalian akan selalu berkobar sepanjang waktu.

Kenyataannya, semua pemikiran di atas tidaklah nyata. Dan sebetulnya, yakin kamu mau hidup dalam cerita dongeng seperti yang sering kamu baca waktu kecil? Serem kan hidup dengan naga, raksasa dan ibu tiri yang kejam.

Semua hubungan membutuhkan kerja sama kedua pihak, dan tidak ada hubungan yang selamanya sempurna.

Meskipun setiap orang punya kisah cintanya sendiri, aku yakin kebanyakan nggak akan terisi dengan romantisme yang kamu sering lihat di film, dan itu wajar banget.

Coba kamu tanya diri kamu sendiri ketika kamu merasa bosan dengan hubungan kamu. Apakah itu karena kamu membandingkan dengan gambaran sosok dan hubungan sempurna yang sering kamu bayangkan, hasil dari kebanyakan nonton film atau dengar cerita orang?

Memang betul bahwa nggak sehat untuk mempertahankan suatu hubungan yang membuat kamu nggak bahagia, tapi sebelum kamu yakin bahwa hubungan kamu bermasalah, penting buat diingat bahwa rumput tetangga tidak selalu lebih hijau pada kenyataannya

3. Bosan atau Nyaman?

Listen to the narwhal sticker and just, ”Be Content with who you are”. 

We think you are pretty kick-ass.
Photo by Sticker Mule / Unsplash

Pernah nggak kamu berpikir bahwa kebosanan yang kamu rasakan, sebetulnya adalah rasa nyaman, atau "content"?

Banyak diantara kita yang terbiasa menjalani hidup dengan drama dan segala gonjang-ganjing kehebohan di sekitar kita. Jadi, ketika kamu berada dalam situasi nyaman yang adem ayem, kamu akan berpikir bahwa ini adalah rasa jenuh.

Jadi, mungkinkah perasaan itu sebetulnya adalah perasaan nyaman dan tenang dalam menjalani hidup, tapi kamu nggak tahu gimana dan apa yang harus dilakukan dengan rasa yang nggak biasa itu?

Kalau memang ada kemungkinan bahwa kamu merasa kenyamanan ini tertukar dengan perasaan jenuh, maka itu bisa jadi pertanda kesalahpahaman dari perkembangan yang wajar dalam suatu hubungan. Adalah normal, dan malah sehat, untuk kehilangan drama, kehebohan, ups and down dalam suatu hubungan ketika kamu sudah saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik.

Kalau kamu tidak pernah punya hubungan tetap yang bertahan lebih dari beberapa bulan, maka itu bisa jadi pertanda bahwa kamu adalah "thriller seeker". Kamu hanya tertarik dengan debar dan adrenaline rush yang ada pada masa awal hubungan, tapi nggak tertarik untuk perasaan nyaman dan tenang yang akan datang pada setiap komitmen hubungan. Jadi siapa yang salah?

4. Baik dan Buruk. Lebih Berat Kemana?

Salt Water book available on shopcatalog.com
Photo by Thought Catalog / Unsplash

Fokus kepada hal negatif adalah salah satu hal jelek dari setiap orang. Istilah tepatnya, kurang bersyukur. Nggak perduli seberapa banyak hal baik yang ada dalam hidup atau hubungan kamu, akan sangat mudah untuk hanya fokus kepada hal jelek, karena kamu sebetulnya nggak puas, atau lebih buruknya, malah "take it for granted". Menyia-nyiakan apa yang kamu punya

Coba sekarang kamu konsen dan luangkan waktu untuk berpikir, apa yang positif, kebaikan, keuntungan dalam hubungan kamu. Singkirkan kejelekan atau hal negatif dan buruk yang saat ini membebani pikiran kamu, dan bahkan kamu bisa buat daftar dari pro and cons untuk hubungan ini, satu yang perlu diingat, fokus ke kualitas, bukan kuantitas. Jadi misalnya di daftar itu cuma ada 3 kebaikan dan 6 keburukan, tapi 3 kebaikan itu antara lain :

1. Dia bikin kamu lebih sering ketawa dan bahagia selama hubungan kalian
2. Dia mengutamakan semua kepentingan kamu lebih dulu sebelum mengambil keputusan
3.  Dia menyumbangkan sebelah liver-nya untuk kamu

VS

1. Dia pernah nggak bisa jemput kamu dari kantor karena dia lembur hari itu
2. Dia lupa ulang tahun kamu karena hari itu ibunya sakit
3. Dia lupa anniversary kalian karena hari itu dia ada interview penting
4. Dia nggak mau ikutan ngumpul dengan teman-teman kamu karena dia capek
5. Dia lebih memilih baca buku daripada jalan-jalan pas weekend
6. Bau mulutnya nggak tertahankan

Nah, melihat dari list di atas, kamu bisa mempertimbangkan mana yang penting, dan bisa lihat juga alasan dari kekurangan / keburukan yang ada dalam hubungan kamu, bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan itu, dan berapa bobot dari masing-masing pointnya

Jadi, faktor kebaikan apa yang sebetulnya ada tapi kamu sia-siakan selama ini, dan apakah kamu sanggup kehilangan itu semua?

5. Usaha apa yang sudah kamu lakukan?

Photo by Ryan Franco / Unsplash

Ingat satu hal, hubungan itu membutuhkan kerjasama dua pihak. It takes two to tango

Tanpa sadar, kita bisa dengan gampangnya mengeluh tentang kondisi hubungan yang tidak seperti dulu lagi, namun sebetulnya kita sendiri nggak melakukan apapun dari awal. Coba pikir, apakah selama ini kamu merasa bahagia karena dia penuh perhatian, pendengar yang baik, penuh pengorbanan, tapi sekarang semuanya tidak sama lagi? Jika keadaannya demikian, coba diingat, apakah selama ini kamu melakukan hal yang serupa ke dirinya? Apakah kamu juga berusaha untuk membuat hubungan kalian selalu seimbang?.

Menjaga hubungan agar selalu menarik dan bahagia adalah pekerjaan dua orang, dan salah satu alasan kenapa hubungan terasa membosankan, bisa disebabkan karena kamu adalah pihak yang idle dan terbiasa selalu menerima dengan sedikit atau bahkan tanpa usaha memberi.  

Coba jujur pada diri sendiri dan pikirkan lagi, sudahkah kamu melakukan usaha yang cukup untuk hubungan ini?

6. Gimana mengatasinya jika memang sudah terlanjur bosan?

Pink sunset couple
Photo by Harli Marten / Unsplash

Kalau kamu sudah yakin banget bahwa ini memang kejenuhan yang nggak tertahankan, dan bukannya perasaan nyaman yang nggak kamu sadari sebelumnya, tapi kamu nggak mau kehilangan dia atau memutuskan tali cinta, maka inilah saatnya untuk mengambil tindakan dan inisiatif yang harus kamu mulai.

Pikirkan langkah-langkah terbaik untuk menumbuhkan kembali ketertarikan dan semangat dalam api asmara kamu. Sisihkan waktu dan usaha untuk melakukan tindakan yang serius dan matang. Bisa dimulai dengan ajak pasangan kamu bicara hati ke hati tentang perasaan kamu dan dia. Kamu juga perlu tahu apa yang dia pikirkan atau rasakan sebetulnya.

Karena di atas semuanya, kamu dan dia adalah pemeran utama dalam hubungan kalian. Jadi nggak selalu semua tentang kamu, pasang kuping dan dengarkan dia, komunikasi adalah jalan yang paling penting dan utama.

Jadilah pasangan yang peka, jangan menyalahkan satu sisi, karena nggak ada orang yang bisa menerima kenyataan bahwa dirinya membosankan bagi orang yang mereka cintai. Kalau kamu memutuskan bahwa kamu masih ingin terus melanjutkan hubungan, tekankan pada dia bahwa kamu bersedia untuk bekerja sama dengannya dalam menumbuhkan kembali getar dan chemistry yang pernah ada.

Rencakan sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Cheer up, pompa semangat serta tetap optimis bahwa kalian bisa mengatasi kejenuhan yang ada. Percaya deh, kamu akan terkejut dengan usaha yang kamu lakukan, karena itu nggak hanya akan mempengaruhi hubungan kamu menjadi lebih baik, tapi juga meningkatkan banyak aspek dalam hidup kamu secara keseluruhan.

Good luck, lovely couples! :)

More articles you might like