Setelah 2 post sebelumnya tentang perjalananku di North Macedonia, yang dimulai dari sini, post terakhir ini berfokus pada kota lain selain Skopje, yaitu Ohrid.
Aku ke Ohrid dengan menggunakan bus dari Skopje. Lama perjalanan adalah 3 jam, dan ada satu pemberhentian untuk toilet break atau makan minum kecil, dimana aku menemukan croissant coklat terenak yang pernah aku rasakan dalam hidup ini (duh, jadi kepengen lagi)
Kunjungan ke Ohrid akan mengingatkan kamu dengan Eropa jaman dahulu, karena jalanannya terbuat dari batu cobble dengan gaya arsitektur medieval. Memang kota ini belum terkenal banget diantara para turis, tapi setiap orang yang ke North Macedonia, akan disarankan atau malah sudah berniat untuk datang kesini dan menikmati danau serta pemandangan spektakuler yang ada.
Dikenal dengan sebutan ‘Jerusalem of the Balkans’, Ohrid adalah salah satu pemukiman tertua di Eropa, dan sempat menjadi pusat agama dan budaya Slavia. Bukti peninggalan sejarah ini bisa dilihat dari desain bangunan di penjuru kota.
Namun, ada satu yang membuat Ohrid menjadi terkenal, yaitu Lake Ohrid. Nggak cuma tertua, tapi juga salah satu yang terdalam di Eropa dengan kedalaman maximum 288 meters. Tahu berapa perkiraan usia Lake Ohrid? Yaitu sekitar 4 juta tahun. Pada 1979, UNESCO menyatakan bahwa danau ini adalah bagian dari UNESCO World Heritage Site, dan area sekitar danau adalah rumah untuk lebih dari 200 spesies endemik.
Begitu sampai di kota Ohrid, aku lanjut naik bus lokal menuju monastery yang juga terkenal disini, yaitu Monastery St. Naum.
Berlokasi di perbukitan dan dikelilingi oleh sungai Crn Drim yang melebur menjadi danau, monastery ini adalah tempat favorit untuk mereka yang mencari suasana damai. Terletak di bagian paling ujung barat selatan dari North Macedonia, dan cuma 1 kilometer jauhnya ke perbatasan Albania (sebetulnya pengen banget sekalian nyebrang ke Albania, tapi waktunya nggak cukup). Monastery St. Naum memberi pengalaman berbeda dalam kunjungan ke North Macedonia ini.
Seperti kebanyakan gereja Byzantine, St. Naum dibangun disini karena lokasinya - terletak di ketinggian dengan pahatan bebatuan dan dikelilingi danau, di atas hutan dengan pepohonan yang rimbun, semuanya memberi nuansa damai dan inspiratif.
Kompleks monastery dan gereja ini dibangun pada abad ke-10 oleh biarawan yang bernama sama (St. Naum). Ada legenda yang dipercaya masyarakat lokal, bahwa kamu akan bisa mendengar detak jantung dari biarawan ini kalau kamu menempelkan telinga di peti matinya yang terletak di dalam gereja. Mau coba?
Sebetulnya, faktor yang membuat St. Naum ini terkenal bukan terletak di dalam gereja, tapi di sekitarnya. Aku benar-benar terkesima dengan pemandangan di sekeliling dan betapa peaceful aura yang ditimbulkan.
Ada lagi yang bikin aku terpesona, yaitu sekumpulan burung merak cantik yang berkeliaran dengan bebas disini. A M A Z I N G
Jadi, dalam rangka menikmati suasana monastery yang nggak ada habisnya membuatku terpesona, aku memutuskan untuk duduk di salah satu cafe yang langsung menghadap ke danau, dengan terpaksa memesan 2 cangkir kopi yang harganya 4 kali lipat Starbucks Grande. Manyun, tapi tetap bersyukur, karena view-nya luar biasa. Santai kayak di pantai
Selesai dari monastery St. Naum, aku kembali ke kota Ohrid, dan lanjut explore kota tua yang cantik ini. Sebetulnya setting kota-nya seperti Skopje model lama, atau ya Old Bazaar. Dengan batu cobble dan bangunan gaya ancient Europe
Ada satu lagi yang patut dikunjungi di sini, yaitu Church of Sveti Jovan at Kaneo
Gereja cantik dari abad ke-13 ini terletak di atas bukit dengan pemandangan 360º ke danau yang biru. Menuju kesini, kamu harus jalan sekitar 15 menit ke arah barat dari area dock kapal di Ohrid, terus menembus hutan kayu, yang mana aku juga khawatir banget dan komat-kamit karena nggak yakin ini jalan beneran. Tapi jangan khawatir, setelah hutannya dilewati, kamu akan dihadiahi dengan pemandangan spektakuler nan jumawa yang tiada tara.
Pemandangan dari atas gereja ini bisa dibilang adalah spot instagrammable yang paling cihuy se-North Macedonia. Dan kalau kamu sering ikutin artikel Lonely Planet, kamu pasti pernah lihat foto gereja ini.
Dengan dikitari air danau berwarna biru terang, kamu akan tahu kenapa tempat ini terkenal sebagai tempat untuk mencari inspirasi spiritual diantara para biarawan.
Nggak jauh dari Sveti Johan, kamu juga akan menemukan The Church of Saints Clement and Panteleimon
Ini adalah gereja Byzantine yang dibangun dalam rangka penghormatan untuk Saint Clement of Ohrid, pengikut dari Saint Cyril dan Saint Methodius.
Dan berakhirlah sudah eksplorasi saya di Ohrid, sekaligus North Macedonia. Karena hari berikutnya, aku lanjut ke Bulgaria, dimana aku mengalami mimpi terburuk yang ditakuti setiap traveler. Lengkapnya akan aku share segera!
P.S : Nggak lupa tambahan foto makanan selama aku di Ohrid. Jujur ya, disini agak bingung cari tempat makannya, karena rata-rata harganya luar biasa mahal. Aku menyiasati dengan makan di tempat model kantin, yang kalau di Indonesia adalah warteg or warnas. Duh, jadi pengen makan nasi padang..
Setiap perjalanan pasti membawa cerita, dan setiap cerita akan ada maknanya sendiri. Share your trip stories and your opinions with me in the comment below!