Dan berlanjut dari posting yang pertama soal trip to North Macedonia, setelah explore sekitar pusat kota, aku memutuskan untuk segera ke tujuan utama dari setiap aku traveling ke suatu tempat, yaitu...makan! Ha!
Anyway, dimana tempat untuk menyelami makanan khas North Macedonia? Pastinya di Old Bazaar!
Old Bazaar North Macedonia adalah pusat perdagangan Skopje yang sudah berdiri sejak abad ke-12. Inilah bentuk dari Skopje jaman dulu sebelum renovasi besar-besaran di tahun 2014 and so on itu. Model settingnya adalah lorong-lorong kecil dengan lantai dari cobble (hati-hati licin bo'!), kanan kirinya penuh sama cafe, toko perhiasan, toko roti, dan toko pernak-pernik lainnya.
Makanan di North Macedonia sebetulnya adalah campuran dari pengaruh Balkan dan Mediterranian, atau gampangnya sebetulnya mirip dengan makanan dari Turki, ini jelas karena kekaisaran Ottoman lama berpengaruh kuat disini, so kamu akan nemuin mostly daging-dagingan dengan cara penyajian yang kurang lebih sama. Tapi tetap ada yang khas dari North Macedonia, yaitu Pastrmajlija, adalah pizza tapi bentuknya lonjong dan porsinya gede, bisa untuk 3 orang (3 orang ukuran normal ya, bukan 3 orang ukuranku, hehe)
Yang ada di pikiran aku setelah seminggu disana sih, langsung kepikiran sama kadar kolesterol..
Selain de-dagingan di atas, Skopje juga terkenal dengan dessert atau manis-manisannya yang kayaknya ada di hampir semua area Middle East ya, yaitu baklava. Baklava tuh kayak pastry yang crispy, bentuknya berlapis-lapis kayak thin crepe´, manissss banget rasanya karena dia disirami dengan sirup gula dan madu, terus biasanya ada taburan kacang atau pistachio.
Oh aku juga punya minuman favorit banget disini, namanya Salep! Bukan, bukan salep macam yang dioles di sela jari kaki untuk nyembuhin kutu air itu (Ya Allah sungguh tiada elitnya kau Vin).
Salep ini (juga disebut sahlep atau sahlab) semacam susu, atau minuman yang terbuat dari tepung tanaman jenis Orchid, ditaburi bubuk cinnamon, rasanya sungguh luar biasa. Kalau kamu suka susu, kamu pasti suka ini!
Dan yang terakhir untuk sesi makanan Skopje, aku juga nyobain dessert selain baklava, yaitu ravani, sutiljac serta macam egg rice pudding.
Secara keseluruhan sih, kerasa banget pengaruh Turkish disini karena hampir semua makanan di atas adalah makanan yang juga aku temui waktu aku ke Turki.
Selesai urusan perut, kita lanjut ke attraction lainnya di Skopje yuk!
Kamu pasti pernah dengar Mother Teresa? Mother Teresa of Calcutta, lahir di Skopje pada tanggal 26 Agustus 1910. Tahun 2009, 2 tahun setelah beliau meninggal, the Mother Teresa Memorial House dibangun di Skopje sebagai bentuk penghormatan untuknya. Rumah yang sekarang menjadi museum ini berisi foto, memorabilia, dan dokumen yang mencatat perjalanan hidup dan spiritual dari Mother Teresa. Di atas museum ini ada chapel kecil, dan di basement ada pusat multimedia yang memutar film berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan beliau semasa hidupnya. Tiket masuknya gratis, dan saat aku kesana, jam bukanya adalah Senin - Jumat 9 AM to 8 PM dan Sabtu - Minggu 9 AM to 2 PM
Menikmati Pemandangan Indah dari Mount Vodno
Balik ketika hampir sampai di Skopje, dan masih dalam perjalanan di kereta, aku melewati monumen salib yang besar sekali. Karena saat itu sudah malam, lampu-lampu di sekeliling salib ini menambah kesan keseluruhan salib menjadi luar biasa megah dan spektakuler. Sayang nggak bisa foto, lah sambil ngebut di dalam kereta ngelihatnya.
Terus begitu sampai Skopje dan sudah terkoneksi wifi di hostel, aku browsing tentang salib ini, dan ditemukanlah informasi bahwa monumen tersebut bernama Millennium Cross dan berlokasi di Mount Vodno.
Dengan tinggi 66 meter (kira-kira seukuran gedung 20 lantai), dan berukuran hampir 2 kali dari besarnya patung terkenal Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, salib ini dibuat pada tahun 2002 dalam rangka memperingati 2000 tahun Christianity di Macedonia.
Aku ke Millennium Cross pada sore hari, kenapa nggak malam hari padahal lebih keren kalau lihat salibnya dengan lampu-lampu di sekelilingnya?
Jawabannya gampang, karena bus balik ke Skopje dari Millenium Cross ini, terakhir adalah jam 17:00. Saya kan anaknya travel murah say, jadi yuk santuy kita nge-bus
Bus ke Millenium Cross ini bergaya London double-decker, yang berangkat dari central bus station, sebetulnya bus ini juga ngelewatin tengah kota, tapi aku nggak tahu dimana tepatnya dia berhenti. Begitu sampai central bus station, cari aja bus merah yang nomor 25 dan ada tulisan (dalam Cyrillic dan alfabet latin) "Millennium Cross" atau "Sredno Vodno". Nah, bus di Skopje itu harus pakai kartu yah, belinya bisa di bus station atau kebetulan bus driver-nya ini juga jual (biasanya nggak), aku juga baru tahu pas sudah naik bus, untung abang supirnya jual kartu, kalau nggak, diturunin di jalan lah saya. Harga kartunya 150 MKD (sekitar 37,000 IDR) bisa untuk 3 kali tap kartu (3 kali naik-turun bus), setelah 3 kali, kamu harus re-charge kartunya di toko-toko kecil sekitaran Skopje.
Bus ini akan membawa kamu ke kaki gunungnya Vodno (bukan kaki gunung beneran sih, intinya kayak starting point). Dari sini kamu harus naik cable car seharga 150 MKD juga, untuk return trip.
Cable car ini ada jadwalnya, sekitar 30 menit sekali, dan ada jam istirahat sekitar jam 12:00 - 13:00. Dan sialnya, aku datang tepat sekali jam 12:00, jadi menunggulah saya sambil jongkok dan mainan kerikil.
Oh iya! buat catatan juga, di Mount Vodno ini, mulai dari kaki sampai atas puncak dan sekitarnya, tidak ada toilet ya ibu bapak. Ini aku ingat banget karena perutku memang selalu bereaksi di saat dan tempat yang genting, yaitu dalam keadaan tidak ada toilet seperti ini salah satunya. Terus gimana? Ya ditahan. Dan baru dilepaskan ketika balik ke hostel lagi. Gimana rasanya? Ya udahlah nggak usah ditanya, yang jelas itu kerikil yang tadi dimainin, jadi digenggam terus aja sambil berusaha mengenyahkan pikiran dari gebrakan protes para penghuni perut.
Sampai di puncak Mount Vodno, kamu pasti akan terpesona dengan pemandangan landscape kota Skopje. Dan Millenium Cross ini pastinya.
Ada satu view point yang jadi favorit buat titik pandang, disini kamu bisa lihat hijaunya pemandangan di bawah. Kamu bisa juga mendaki lebih jauh ke atas, atau duduk manis di satu-satunya cafe yang ada, menikmati secangkir kopi dengan harga premium. Nggak apa-apa ya, hitung-hitung bayar pemandangan.
Aku seharusnya menghabiskan waktu yang lama disini, namun karena keadaan perut yang tidak memungkinkan sesuai penjelasan sebelumnya, ditambah asupan kopi premium yang kenapa juga harus aku beli. Jadi aku bergegas untuk kembali ke bawah dengan cable car dan lanjut untuk kembali ke Skopje city center dengan bus yang sama
Kembali ke Skopje dan setelah perut terasa damai, aku memutuskan untuk menghabiskan sisa hari itu dengan explore Skopje di malam hari, yang ternyata berbeda dengan pesona kala siang karena di malam hari, Skopje cantik dihiasi lampu-lampu kota.
See here for yourself!
Ini adalah hari terakhir aku di Skopje, esok paginya aku akan ke Ohrid yang terletak 124 km dari Skopje.
Ada apa di Ohrid? ada monastery yang megah, kota dengan desain tua Eropa, dan danau yang berusia 4 juta tahun serta merupakan bagian dari UNESCO World Heritage Site. Mau tahu ceritanya? Yuk lanjut!